Sobat Poker - Sebuah perusahaan boneka di Jepang milik Shin Takagi menuai kontroversi karena mengklaim boneka seks anak dapat mengobati masalah pedofilia.
Dalam sebuah wawancara dengan Atlantic, Takagi mengatakan dia hanya membantu orang dengan penyimpangan seksual agar dapat mengekspresikan keinginan mereka, secara legal dan etis. Dia pun lantas mendapat kecaman dari netizen seluruh dunia.
"Memuakkan, bagaimana mungkin seorang pembeli dapat membeli boneka anak dan secara khusus meminta mereka untuk memproduksi boneka yang memiliki ekspresi sedih atau takut," ujar salah seorang netizen.
Meski begitu, Takagi justru semakin membela diri. Dia berdiri dan mengatakan ungkapan terima kasihnya untuk para pembeli serta mendorong mereka untuk berhenti melakukan kejahatan.
Takagi juga menyatakan, bagaimana pengobatan seperti terapi perilaku dan pengebirian menjadi alternatif lain untuk mencegah kejahatan pada anak.
Child sex bot memang punya bentuk yang sama seperti boneka seks lainya, tapi ada beberapa fungsi tambahan yang membuatnya lebih nyata, seperti fitur getar serta desahan suara.
Marc mengakui kehadiran child sex bot memang berlawanan dengan norma kesusilaan serta nampak tidak etis untuk dikenalkan pada publik.
Tapi, dia tetap berdalih boneka seks berbentuk anak-anak itu merupakan solusi terbaik dalam menekan angka pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan para pedofil.
ia pun menambahkan, pedofilia bukanlah penyimpangan, tetapi kelainan fungsi yang muncul alami seperti fenomena homoseksual.
Marc pun menyebut Jepang yang punya penurunan persentase angka pelecehan seksual pada anak kecil dalam lima tahun terakhir yang salah satunya akibat mengahadiran child sex bot.
"Haruskah kita menekan pelaku pedofilia untuk tidak mengulangi perbuatannya? Apakah hal itu sudah cukup menjadi jaminan anak-anak aman dari incaran pelaku pedofilia? Bagaimana jika hal tersebut dialihkan ke child sex bot, dengan fitur yang menyerupai manusia asli?" ucap Behrendt seraya merujuk fenomena aseksual di beberapa negara maju, utamanya di kawasan Asia Timur.
Selain itu, banyak psikolog di Jepang yang bahkan menganjurkan pasien pedofilnya, untuk mengalihkan hasrat seksual ke robot seks tersebut.
