Sobat Poker - Kehadiran bayi memang selalu disambut dengan suka cita. Setiap negara ataupun daerah ternyata memiliki tradisi penyambutan bayi yang berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya punya makna yang sama, yakni kegembiraan menyambut bayi, mendoakan hal-hal yang baik untuk masa depan bayi.
Tradisi penyambutan atau perayaan untuk bayi dari berbagai negara didunia :
Melempar Bayi dari Atap Kuil
Sebuah tradisi berbahaya yang ada di India adalah melempar bayi dari atap sebuah kuil dengan tinggi rata-rata 15 meter. Tradisi ini telah dimulai sejak 500 tahun lalu dan masih berlanjut hingga saat ini.
Meski sudah ada pelarangan tentang tradisi ini, namun masih banyak warga yang melakukan hal tersebut. Warga percaya, dengan melempar bayi dari atap kuil dapat membawa keberuntungan dan kesehatan bayi mereka. Di bawah kuil telah disediakan kasur dan sprei yang dipegang erat oleh beberapa pria.
Meski dianggap aman oleh mereka, namun kondisi angin bisa saja membuat bayi jatuh tidak pada titik yang diharapkan. Belum lagi cidera yang akan terjadi.
Melompati Bayi
Tradisi berbahaya lainnya juga ada di sebuah desa bernama Castrillo de Murcia, Spanyol. Beberapa orangtua akan memberi izin kepada sejumlah pria dewasa untuk melompati anak-anak mereka.
Di tengah jalan, beberapa bayi akan dilatakkan di atas kasur dan dilompati oleh pria dewasa. Hal ini dilakukan dengan keyakinan bahwa anak-anak tersebut akan berada dalam perlindungan di masa mendatang.
Meludahi Bayi
Tradisi yang aneh satu ini ada di Bulgaria. Bayi-bayi yang sangat lucu ini akan diludahi sebagai bentuk tradisi penyelamatan. Menurut cerita rakyar Bulgaria, roh jahat akan mencuri apapun yang dianggap paling berharga atau sosok yang paling dikagumi, termasuk bayi yang baru lahir.
Oleh karenanya, masyarakat setempat akan meludahi bayi-bayi tersebut sehingga iblis tidak jadi mengambil hal-hal yang mereka kagumi.
Memaksa Bayi Menangis
Di Jepang, ada sebuah tradisi bernama Nakizumo. Festival ini dilakukan tiap bulan April di Kuil Sonsoji, Tokyo. Selama perayaan orangtua akan sengaja memaksa anak-anaknya untuk menangis. Hal itu dilakukan agar roh-roh jahat pergi dan tak menganggu anak-anaknya.
Biasanya, anak-anak ini tak dibuat nangis oleh orangtuanya. Melainkan diberikan kepada para pegulat bertubuh besar sehingga memicu anak-anak menangis.
Memandikan Bayi Baru Lahir dalam Susu Mendidih
Karaha Pujan merupakan tradisi berbahaya lainnya yang berasal dari India. Jika sebelumnya ada tradisi melempar bayi dari atap kuil, maka yang satu ini adalah memandikan bayi dalam susu yang mendidih.
Ritual ini biasanya dilakukan di kuil-kuil Hindu dan dilihat oleh banyak orang. Sepanjang ritual, seorang tokoh agama akan mengucapkan mantra. Bayi ini kemudian akan dimasukan dalam susu yang panas mulai dari kaki hingga bagian tubuh lain. Hal ini dimaksud agar para dewa senang dengan kehadiran bayi dan bisa diberkati.
Mengubur anak
Di wilayah Gulbarga, Utara Karnatka, India bila ada anak terlahir cacat akan dikubur sampai leher pada saat gerhana matahari selama 6 jam. Ritual ini dilakukan karena warga meyakini cacatnya anak disebabkan oleh gerhana matahari. Meskipun para ahli pada Institut Nasional Ilmu Kesehatan Mental dan Neuro Bangalore mengatakan tak ada kaitannya antara cacat seorang anak dan gerhana matahari. Kendati demikian masih banyak warga yang melakukan ritual tersebut.
Mengasapi Bayi
Orang-orang dari Umtata di Eastern Cape, Afrika memiliki upacara kelahiran bayi yang disebut Sifudu. Pada hari ketiga setelah kelahiran bayi, para saudara berkumpul di tempat ritual, memetik daun Sifudu dan membakarnya, setelah menghasilkan asap kemudian akan ada seorang wanita yang memegang bayi dengan kepala menghadap kebawah, tepat diatas asap tersebut dan memutarkannya beberapa kali kemudian diserahkan kembali kepada si ibu bayi. Ritual sifudu ini dipercaya bahwa anak anak yang melakukan upacara mengerikan ini,tidak akan pernah mengalami ketakutan ataupun merasa malu.
Menaburi Kepala Dengan Remah-Remah Roti
Di Irlandia, terdapat tradisi unik terkait kelahiran bayi. Pasangan yang baru menikah akan menyimpan bagian paling atas kue bertingkat mereka sampai hari pembaptisan anak pertama. Nantinya, kepala si anak akan ditaburi remah-remah kue dengan harapan berumur panjang.
Memberikan Kado Mewah
Kelahiran bayi merupakan perayaan besar bagi keluarga di Yunani. Beberapa hari setelah bayi lahir, ia akan mendapatkan banyak kado, termasuk koin emas dan perak atau batu-batu mulia lainnya. Kado bebatuan itu bertujuan untuk melindungi si bayi dari "mata iblis", cerita takhayul yang menyebut orang yang iri kepada orangtua si bayi bisa mengirimkan kutukan.
Tradisi Man Yue, China
Tradisi Man Yue dirayakan saat bayi berusia 1 bulan. Banyak makanan dan minuman yang disiapkan untuk para tamu dalam perayaan itu. Satu di antaranya yang paling sering dijumpai adalah telur yang kulitnya diberi warna merah. Telur melambangkan suatu tahapan kehidupan yang baru,
sedangkan warna merah melambangkan perayaan dan keberuntungan. Selama perayaan, beberapa orangtua juga mencukur rambut si bayi. Sementara yang lain hanya memotong sebagian rambut sebagai simbol saja. Rambut itu kemudian dibungkus dengan kain merah dan dijahit pada bantal si bayi. Praktik ini dianggap dapat memastikan si bayi supaya berani dan tidak mudah takut.
Menghias Rumah
Setelah bayi lahir, pasangan di Tibet akan menghias rumah mereka. Dua banner besar diletakkan di atas atap. Penempatan banner ini tujuannya untuk melindungi si bayi dari roh jahat dan banner yang satu lagi untuk mendatangkan keberuntungan. Setelah bayi berusia tiga atau empat hari, perayaan besar-besaran akan digelar. Pada pesta tersebut, teh, anggur, keju, daging dan baju bayi akan dipersembahkan sebagai tanda syukur.